Minggu, 27 Februari 2011

Istikharah

*sejak datang ke warung ini.... hingga 30 menit berlalu.. Radyan belum juga mengoceh seperti biasanya.. dia tampak murung dan gelisah, seperti ada yang sedang dipikirkannya.. sedangkan Indra, tampak bingung memikirkan bagaimana membuat sahabatnya yang sedang murung itu berkicau...
tiba-tiba Indra memukul-mukul meja.. dan mulai menyanyi lagunya 'Jamrud' versi dangdut koplo..

                    Tiga Puluh Menit.... kita disini..... tanpa suara.....
                    dan aku resah... harus menunggu lama....
                    kata darimu.....
                    jam dinding pun tertawa.. karna ku hanya diam... 
                    dan membisu...
                    ingin ku maki... diriku sendiri....
                    yang tak berkutik didepanmu......

            "kalau punya masalah, ya jangan dibawa ke warung ini Yan... ntar semua kopi disini rasanya pahit.." ledek Indra, tapi Radyan cuma tersenyum kecut

            "iya Yan... kalau kamu punya masalah, bilang dunk sama kita-kita disini..., mungkin kita-kita bisa membantu menambahkan masalahmu,, eh... memecahkan kebuntuanmu... gitu loch maksud Neng.. hehee..."

            "aku tuh lagi bingung Neng... aku sedang dihadapkan dengan 2 pilihan sulit... tapi aku enggan bercerita kepada kalian, kalian kan tahu, kalau aku itu orangnya pemalu...,  hehee.." kata Radyan sambil tersipu malu-malu kucing.

*mereka tertawa... lalu diam. seakan berpikir, tapi apa yang dipikir...
tiba-tiba Mas Tirto nyeletuk....

            "Istikharah......!!" kemudian pergi, karena masih sibuk melayani para pelanggannya.

            "iya Yan, istikharah saja... seringkali ketika memilih sekolah, memilih pekerjaan, memilih tempat tinggal, memilih pacar, eh.. salah.... jodoh dan lain-lain sering membuat kita ragu... dalam kitab Sunan Ibnu Majah disebutkan: “Jika kamu menghendaki sesuatu perkara, hendaklah kamu sholat dua rakaat (bukan sholat fardhu) lalu berdoalah!!..” yang dimaksud dalam hal ini adalah sholat istikharah."

         "shalat istikharah adalah sholat sunah dua rakaat yang tujuannya untuk memohon petunjuk Allah untuk memilihkan mana yang terbaik bagi agama dan kehidupan kita nantinya." kata Neng Tyas.

            "kalau soal itu aku juga sudah tau.." kata Radyan, "hanya saja,....."

              "apalagi Yan....??"

            "kata orang: kalau habis istikharah tuh.. katanya ada semacam tanda-tanda, firasat, ada juga yang melalui mimpi, yang mimpi dipatok ular lah... yang penafsirannya begini dan begini... hmm... yang aku khawatirkan, kalau seandainya tanda-tanda dalam firasat, atau mimpi-mimpi itu berupa angka.... bisa di kejar-kejar ma ahli 'togel', pastinya ditanyain juga 'nomornya berapa Mas??...' sedangkan kalau tanda-tanda firasat itu berupa sandi-sandi.... lebih repot lagi aku.. mana bisa aku membaca sandi, aku kan nggak pernah ikut pramuka...!!" kata Radyan dengan kepolosannya.

* hehee... kepolosan Radyan memang bikin geli...

            "istikharah itu bukan shalat yang melepaskan diri kita dari segala bentuk pertimbangan manusiawi. yang seolah-olah kita hanya memejamkan mata, biar Allah SWT saja yang memilihkan. Lalu hasil pilihan Allah SWT akan diwahyukan lewat mimpi. bukan!! bukan demikian." kata Mas Tirto, yang tiba-tiba numbrung.

           "mimpi itu bisa bersumber dari ilham, akan tetapi seringkali juga datang dari syetan. Dan seseorang tidak pernah bisa memastikan, dari mana datangnya mimpi-mimpi itu, tanda-tanda, firasat...!!"

            "jadi gimana Mas....????"

           "Sejumlah ulama di antaranya Imam An-Nawawi menyatakan bahwa pilihan akan diberikan kepada orang yang melaksanakan shalat tersebut adalah dengan dibukakan hatinya untuk menerima atau melakukan suatu hal, namun... pendapat ini ditentang oleh sejumlah ulama dan hadis Anas bin Malik yang dijadikan landasan oleh Imam An-Nawawi juga didhaifkan oleh sejumlah ulama."

         "hmm... aku jadi tambah bingung Mas... begini salah, begitu juga salah...."

          "kenapa bingung Yan??... apanya yang salah? ngga' ada yang salah koq, dan aku juga ngga' menyalahkan siapa-siapa, tanyakan pada hatimu...!! seandainya tanda-tanda istikharah itu melalui mimpi, simbol-simbol, firasat-firasat... apa bedanya dengan jahiliyyah yang mengundi dengan anak panah, mendengar suara burung, mendengar.....???"

*   "pyaaaaaarrrr...."
tiba-tiba ada suara gelas pecah,,, jatuh dari atas meja... karna ada kucing yang lagi iseng...
 
            "nah... kalau demikian gimana??... apakah kita salahkan si kucing??... apa berterima kasih pada kucing, karna telah memberikan firasat??.... hehee..

            "Pada masa pemerintahan Abu Bakar Ra. pernah terjadi sebuah pertempuran..." Mas Tirto berusaha menjelaskan melalui sejarah Islam.. "Pertempuran itu disebut 'Alyamamah', salah satu pertempuran yang dihadapi kaum Muslimin setelah Rasulullah Saw wafat. dalam pertempuran itu, banyak penghafal Al Qur'an yang gugur. Bagaimana kalau sisa-sisa penghafal Al Qur'an gugur semua?? itulah pertanyaan yang terus mengganggu Umar Al Faruq Ra.oleh karenanya Umar Ra. berpendapat Al Qur'an harus dikumpulkan agar keutuhannya tetap terselamatkan. awalnya Abu Bakar Ra. menolak karna hal itu tidak diperbuat oleh Rasulullah Saw. namun, Umar Ra. mendesakkan usulannya... maka Abu Bakar Ra. Istikharah, dan istikharahnya bukan cuma sekali dua kali, Shalatnya juga hanya pada malam hari doank.. Shalat Istikharah itu bisa dilakukan dua raka'at sunnah rawatib, tahiyat masjid dan shalat sunnah lainnya, asalkan bukan pada waktu yang diharamkan. sampai Allah SWT, membukakan hati Abu Bakar Ra. untuk menerima pendapat Umar Ra."

          "hmm... gitu ya,, lalu tentang Do'anya... bagaimana Mas..??"

          "tentang do'a ya... tadi sempat kutuliskan dikertas,, karna aku yakin, kalau langsung kukatakan dari mulutku, kamu ngga' akan hafal.. tapi ketinggalan didalam.. sebentar kuambilkan.."

Minggu, 13 Februari 2011

Mulutan di Warkop elKahfie '87

           "sebentar lagi mulutan..."

         "hmm... koq mulutan???.... bukannya tiap hari kamu mulutan Yan...????"

          "hehee... itu kan urusan mulut Neng, kalau ngurusin mulut sich tiap hari..., maksudku maulidan..."

            "mestinya kamu bedakan, mana mulutan... dan mana maulidan..."

            "habis... kalau nggak ada mulutan, maulidan kurang asyik Neng.... apakah kita maulidan tanpa mulutan...??? tanpa makan dan tanpa minum??? lapar dunk.....!!"

         "mesti harus ada tuh...., yang penting kan niatnya sedekah, bukan pesta pora...iya / nggak..??"

          "bener banget Neng.. tentang tema bagaimana kalau tentang 'CINTA'... kan maulidan tahun ini bersamaan dengan hari 'VALENTINE' yang katanya orang-orang sich hari kasih dan sayang... bagaimana dan apa jadinya, jika dua kebudayaan berkumpul jadi satu dalam satu kesatuan wadah yang kita sebut 'CINTA'.."

           "wah.... mulai nggak bener nich orang.... pasti kamu mau bikin ulah, seperti yang di tivi-tivi itu ya Yan..??? kebanyakan nonton tivi kamu, yang bener aja kamu Yan... bukannya seru, malah 'saru' (kasar dan keliru).. meniru suatu golongan tu berarti kamu juga bagian dari golongan tersebut..?? dan itu jelas tidak dibenarkan."

           "ya jangan Su'udzon gitu Ndra.... barangkali Radyan punya maksud lain, yang belum dapat kamu pahami.. dengerin dulu penjelasannya...!!, hargailah pendapat orang lain...!!"

           "maaf... bukan bermaksud Su'udzon Neng, aku kan cuma prediksi aja..."

           "sama aja Ndra..., kamu kan cuma memperhalus gaya bahasamu doank..., maksud saya itu begini loch... secara garis besar, dengan semangat maulid ini, mari kita menyelami samudera akhlak Rasulullah Saw, dan menjadikannya sebagai teladan bagi kita, kata orang : 'Tak kenal, Maka tak sayang.' lalu, bagaimana kita bisa mencintai dan menyayangi Rasulullah Saw, bila kita tidak mengenal/ mempelajari kehidupan Beliau..??"

            "ada benarnya juga sich.. tapi, acaranya dimana.. dan bagaimana???.."

            "sebenarnya hatiku masih belom mantap nich... ada hadits yang menyebutkan : ... bahwa setiap amalan yang tidak didasari atau tidak di ajarkan oleh Rasulullah Saw, dan Para Sahabat Beliau.. maka ia tertolak.. dan itu termasuk dalam kategori bid'ah..."

            "Indra... Indra..., jadi orang ya jangan suka su'udzon.. ga' baik.." kata Mas Tirto pemilik warung ini. "sudahlah... jangan berdebat terus,, lihatlah hikmahnya apa?? jangan selalu merasa paling benar sendiri... maunya menang sendiri... itu juga ga' baik."

            "ya.. mau bagaimana lagi Mas, kata Guru saya dulu begitu,, waktu aku masing jadi Santri di Pesantren..".

            "memangnya sekarang sudah nggak di Pesantren lagi Ndra..?? koq kaya'nya kamu masih di Pesantren (Pengangguran Santai Keren)" 

*tertawalah se-isi warung... hehee...

            "Peringatan Maulid yang sering kita saksikan bersama memang tidak pernah diadakan oleh Nabi dan Para Sahabatnya, itu karena kesibukan Beliau untuk mengemban dakwah, menyebarkan risalah, berperang menghadapi musuh-musuh Islam dan kesibukan-kesibukan lainnya. akan tetapi bukan berarti Beliau, Rasulullah Saw, tidak memperingati maulid (kelahiran Beliau). perasaan gembira tersebut Beliau ungkapkan dengan melakukan puasa. pernah seorang sahabat bertanya kepada Beliau:
"Sesungguhnya Nabi Saw di tanya tentang puasa pada hari senin, maka Beliau menjawab: pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula diturunkan wahyu kepadaku." (HR.Imam Muslim)
hadits ini menunjukkan bahwa Beliau pun senang akan hari kelahirannya, walaupun dalam konteks yang tidak sama (dengan cara berpuasa) dan kita memperingatinya dengan cara mengumpulkan orang-orang untuk berdzikir, bersholawat, bersedekah, meneladani akhlak Beliau melalui ceramah-ceramah agama.. dsb. akan tetapi tujuannya adalah sama. Peringatan Maulid Nabi adalah suatu Peringatan yang di anggap baik oleh sebagian besar Para Ulama' di dunia sejak dahulu kala, dan sesuatu yang di anggap baik oleh Para Ulama' adalah dianjurkan, tentunya mengandung pengertian yang positif. banyak Para Ulama' yang menyambut positif Peringatan Maulid sejak Peringatan tersebut diadakan.sedangkan kalau akhir-akhir ini dipermasalahkan oleh satu dua orang atau golongan, tidak akan mempengaruhi pendapat sebagian besar dari Ulama' yang kadar keilmuannya jauh lebih tinggi daripada yang melarang, bahkan menganggapnya syirik... dan sekarang bagaimana, itu terserah kalian..??" kata Mas Tirto.

            "hmm... begitu ya Mas..., ya sudah, kita bikin acara maulidan di warung ini saja, nanti kita undang orang-orang kampung, tetangga kita (orang-orang di bengkel elkahfie '50), Para Jama'ah Masjid Jami' Shirothol Mustaqim, Remasnya juga... kita adakan open house setiap malam, dialog terbuka 'meneladani Rasulullah Saw' selama bulan maulid ini. terakhir kita tutup dengan membaca Shalawat Nabi." kata Indra.

*bak panitia resmi, mereka langsung rapat merencanakan acara open house maulid malam itu juga

              "Neng.., acara puncaknya kita hadirkan Para Pecinta Allah dan Rasul-Nya.."

              "Siapa Mas?"

*Mas Tirto merenung sejenak.

          "ya... siapa saja yang merasa mencintai Allah dan Rasul-Nya, tak memandang siapa dia..apakah para makelar, polisi maupun politisi, birokrat, biro jasa, para sesepuh, kyai, orang-orang di pasar, pengacara (pengangguran banyak acara)... pokoknya semuanya... semuanya...."

           "tahunya mereka mencintai Allah dan Rasul-Nya... darimana Mas??" tanya Radyan.

            "nah.. itu yang menjadi kegundahan saya... bukan karena bagaimana memilih mereka. jangan-jangan malah kita ini sok mencintai Allah dan Rasul-Nya, lalu bikin acara seperti ini, biar kita dianggap paling mencintai Allah dan Rasul-Nya, atau merasa paling.............. ini malah riya' super, super sombong namanya.."

*mereka terdiam seribu bahasa... sesekali geleng-geleng, kadang manggut-mangut seperti perkutut, tapi tetap tak ada suara...

             "jadi nggak kita Maulidan..???" tanya Indra memecah keheningan.

             "nggaaaaaaaakkkkk......" jawab mereka serentak.

             "lalu....???"

        "kita perbanyak Shalawat saja...." kata Mas Tirto menutup pembicaraan, dan kemudian pergi.